Hasyim Asy’arid alam muqaddimah salah satu karyanya kitab adabul alim wal muta’allim mengutip sebuah qaul ulama:
Yang Artinya Artinya: “Sebagian ulama berkata: Tauhid itu mengharuskan iman (percaya). Barangsiapa tidak beriman, maka ia tidak bertauhid. Iman mengharuskan syari’at, barangsiapa tidak bersyari’at, maka ia tidak beriman dan juga tidak bertauhid. Syari’at mengharuskan akhlak, barangsiapa tidak berakhlak, maka ia tidak bersyari’at, tidak beriman, dan tidak bertauhid.”
Dari keterangan tersebut, jelaslah bahwa akhlak adalah puncak dari kesempurnaan seorang muslim. Tauhid tanpa iman tidak berarti, iman tanpa syariat tidak bermakna, dan syariat tanpa akhlak tidak berharga. Dengan kata lain, akhlak adalah mahkota yang menghiasi sekaligus menguatkan bangunan keimanan seorang hamba.
PENDIDIKAN BUKAN HANYA TRANSFER ILMU
Dalam dunia pendidikan, akhlak seharusnya menjadi inti yang mendasari segala proses belajar. Jika pendidikan hanya berorientasi pada transfer ilmu, maka posisinya akan kalah oleh kecanggihan teknologi. Google, kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI), dan berbagai aplikasi digital sudah mampu menghadirkan informasi dengan cepat dan mudah. Namun, teknologi sehebat apa pun tidak mampu menanamkan akhlak. Ia tidak bisa menggantikan keteladanan seorangguru, kasih sayang orang tua, atau nasihat seorang alim. Di sinilah peran penting pendidikan berbasis akhlak. Tanpa akhlak, ilmu yang dimiliki generasi muda bisa menjadi pisau bermata dua: cerdas secara kognitif, tetapi kehilangan arah secara moral.
CERDAS BERTEKNOLOGI
Era modern membawa banyak kemudahan, tetapi juga sekaligus menghadirkan tantangan. Globalisasi budaya, keterbukaan informasi, dan gaya hidup serba instan membuat generasi muda rawan terpengaruh hal-hal negatif. Anak-anak dengan kecerdasan intelektual yang tinggi sekalipun dapat terjerumus dalam perilaku menyimpang apabila tidak dibentengi dengan akhlak. Tanpa akhlak, generasi muda akan mudah terbawa arus gaya hidup hedonis, individualis, dan materialistis. Cerdas dalam teknologi, tetapi kosong dalam moralitas. Maju dalam wawasan, tetapi rapuh dalam kepribadian. Inilah yang menjadi ancaman besar bagi keberlangsungan bangsa dan umat.
AKHLAK BUKAN PILIHAN TAPI KEHARUSAN
Menanamkan akhlak pada generasi muda bukanlah pilihan, melainkan sebuah keharusan. Di tengah derasnya arus perkembangan zaman, akhlak ibarat perisai yang menjaga generasi dari pengaruh buruk globalisasi. Guru, orang tua, serta masyarakat harus sadar bahwa yang mereka tanamkan bukan sekadar pengetahuan, tetapi juga nilai dan keteladanan.



One Response
Teruskan perkeembangan madrasah